Jenis-Jenis Kepercayaan - Restya's Way

Sabtu, 01 Desember 2018

Jenis-Jenis Kepercayaan


    Masyarakat praaksara telah mengenal sistem kepercayaan sejak masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut. Pada saat itu manusia telah mengenal kepercayaan terhadap kehidupan sesudah kematian. Kepercayaan ini mendorong masyarakat purba melakukan pemujaan terhadap roh leluhur. Berdasarkan kepercayaan tersebut, masyarakat purba selanjutnya mengenal kepercayaan animisme, dinamisme, dan totemisme.

1) Animisme
   Dalam kepercayaan animisme, manusia percaya bahwa roh nenek moyang akan selalu mengawasi dan melindungi kehidupan mereka. Roh tersebut akan menghukum manusia jika melakukan perbuatan yang melanggar adat. Oleh karena itu, orang yang mengetahui dan menguasai adat nenek moyang akan menjadi ketua adat atau pemimpin masyarakat. Selanjutnya, kedua adat akan memimpin maysrakat untuk melakukan penghormatan terhadap roh nenek moyang.

2) Dinamisme
   Dinamisme merupakan kepercayaan bahwa benda-benda tertentu seperti batu dan pohon besar mempunyai kekuatan gaib. Bahkan, benda-benda yang dibuat manusia seperti tombak, cincin, dan pedang dianggap memiliki kekuatan gaib. Benda-benda yang memiliki kekuatan gaib tersebut akan dijadikan benda suci atau benda pusaka. Kekuatan abstrak atau gaib yang berdiam pada suatu benda disebut mana. Benda-benda yang mempunyai mana dipercaya dapat mendatangkan pengaruh baik dan buruk bagi manusia. Oleh karena itu, benda-benda tersebut dipelakukan secara istimewa dan dihormati dengan berbagai ritual.

3) Totemisme
    Totemisme merupakan kepercayaan terhadap binatang-binatang tertentu sebagai lambang nenek moyang. Binatang-binatang yang dianggap sebagai perwujudan nenek moyang di setiap daerah berbeda-beda. Sebagian masyarakat purba di Papua dan Pulau Seram meyakini bahwa kadal adalah binatang yang menjadi perwujudan nenek moayang. Oleh karena itu, binatang tersebut dikeramatkan dan tidak boleh diburu, kecuali untuk kepentingan upacara tertentu.

Tidak ada komentar:

@way2themes